ibarat kanker, sudah mencapai stadium 3 atau 4 dan tanaman kelapa sawit tinggal menunggu
"Sudah ada sekitar 100 ribu hektare tanaman kelapa
Itulah penjelasan yang disampaikan Sekretaris PTPN IV Abdul Gani yang juga Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumut ketika menyampaikan makalahnya pada pertemuan seminar Ganoderma, yang digelar tahun lalu di Medan.
Masalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) atau Ganoderma pada tanaman kelapa sawit bukanlah hal yang baru. Penyakit yang mematikan ini sudah cukup lama berkembang di Indonesia. Bahkan, menjadi isu nasional karena di Indonesia sekitar 20 juta petani hidup dari hasil perkebunan ini.
Apalagi,menjadi komoditas ekspor yang utama. Begitupun,belum banyak yang bisa dilakukan sebagai upaya penyelamatan tanaman kelapa sawit dari serangan Ganoderma.
"Umumnya, semua pihak sepakat penyakit ini masih sulit diatasi. Satu tubuh buah saja tumbuh pada batang sawit walau sebesar ujung jari, berarti 25 persen empulur sawit telah mengalami kerusakan," ucap peneliti bidang Chemical Engineering, Direktur Riset dan Pengembangan PT Mitra Sukses Agrindo,Syarif Bastaman dalam obrolannya dengan MedanBisnis, akhir pekan lalu di Medan.
Menurut Bastaman, ibarat kanker, sudah mencapai stadium 3 atau 4 dan kelapa sawit tinggal menunggu kematiannya saja. Sedangkan bila infeksi Ganoderma masih berada pada perakaran tanaman maka melalui perbaikan kesehatan lahan dengan memperbanyak musuh alami seperti
sumber: Harian Medan Bisnis
Sementara itu menurut Prof. Meity S. Sinaga, Pakar Ganoderma IPB, berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan strategi pengendalian penyakit BPB Ganoderma yang paling menjanjikan yaitu dengan menerapkan pengendalian terpadu yang merupakan kombinasi dari:
Pengendalian hayati yaitu perlakuan bibit dengan jamur antagonis (Trichoderma spp. dan Gliocladium spp.) dan Mikoriza.Untuk meningkatkan pertahanan tanaman terhadap serangan penyakit BPB pada pembibitan kelapa sawit, ke dalam polibag ditambahkan 15-30 gram Mikoriza Arbuskular Vasikular (MVA). Pada saat bibit dipindahkan ke lapangan, ke dalam lubang tanam ditambahkan jamur Trichoderma spp. sebanyak 50-75 gram.
Pemanfaatan tanaman yang toleran terhadap serangan Ganoderma. Ada indikasi bahwa bahan tanaman (varietas dura) menunjukkan gejala yang lebih lambat dari pada bahan tanaman (varietas ternera) yang banyak ditanam di Sumatera.
Pembuatan parit isolasi untuk tanaman terinfeksi, dan Pemusnahan inokulum dengan cara membongkar tanah dan memusnahkan tunggul-tunggul serta akar-akar tanaman terinfeksi kemudian dibakar.
Pupuk Organik Nasa yang berupa Natural GLIO adalah pengendali penyakit alami yang berbahan aktif Gliocladium sp dan Trichoderma sp . Natural GLIO mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Gliocladium, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
MENGAPA MENGGUNAKAN NATURAL GLIO :
1).Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
2).Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
3).Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
MEKANISME KERJA GLIO
Pupuk organik Nasa yang berupa Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.
SASARAN
Ganoderma Kelapa sawit.
PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit
Fungsi/sasaran utama :
Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
Fungsi/sasaran lainnya :
Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
Catatan :
GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan)
GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah.
Pengaruh Jamur Antagonis (Gliocladium sp) Dalam Mengendalikan Jamur Patogen Tular Benih Pada Tanaman Padi (Oryza sativa)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah jamur antagonis (Gliocladium sp.) dapat mengendalikan jamur patogen tular benih pada tanaman padi (Oryza sativa).
Perlakuan yang diqunakan dalam penelitian ini adalah : Varietas Cisokan dan PB 42 diperlakukan dengan jamur Gliocladium sp. dan tanpa perlakuan.
Parameter pengamatan yang dilakukan adalah:
A). Di laboratorium yaitu;
Jenis-jenis jamur patogen tular benih.
Persentase daya kecambah,
Persentase benih terserang.
B). Di Rumah Kaca yaitu: Persentase bibit terserang jamur.
Hasil penelitian ditemukan 7 spesies jamur patogen tular benih yaitu:
Drechslera oryzae,
Pyricularia oryzae,
Alternaria padwickii,
Fusarium moniliformae,
Fusarium raminiarum,
Cercospora oryzae, dan
Curvularia eragrostidis.
Perlakuan Gliocladium sp. dapat menurunkan persentase benih terserang jamur patogen tular benih pada kedua varietas. Penurunan persentase serangan jamur pada varietas PB 42 adalah: 1.25 - 15.50 %. dan pada Varietas Cisokan adalah 2.25 - 7.75 %. Jamur Gliocladium sp. juga dapat meningkatkan persentase daya kecambah normal untuk kedua varietas yaitu 23 % untuk varietas PB 42 dan 29,65 % untuk varietas Cisokan.
CARA MENGATASI DAN MENCEGAH PENYAKIT JAMUR GANODERMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN NATURAL GLIO.
Cara aplikasi Natural Glio:
- Gunakan 1 kotak Natural GLIO (100 gram) ditambah 3 sendok makan gula pasir dan 10 liter air
(jangan menggunakan air PAM dan jangan air panas).
- Natural GLIO dan gula pasir dimasukkan ke dalam ember yang berisi air 10 liter tersebut,
diaduk-aduk dengan tangan sampai larut sampai tercampur rata.
- Setelah itu siramkan ke pangkal batang tanaman sawit yang terkena jamur Ganoderma
(baik yang sudah mati atau yang masih hidup).
- Tiap batang tanaman kelapa sawit disirami 1 liter larutan GLIO melingkari pangkal batang pada tanaman Kelapa sawit.
- Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang
atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.
Peringatan:
Aplikasinya harus dilakukan pada sore hari sekitar jam 16.00 s/d jam 18.00
agar larutan Natural GLIO tidak terkena sinar matahari.
- Pada tanaman yang terserang berat, tidak bisa diatasi dengan Natural GLIO,
tetapi harus tetap diberi lartan Natural GLIO agar sumber penyakitnya bisa diatasi sehingga tidak pindah/
menular ke tanaman kelapa sawit yang ada di sekitarnya.
- Pada daerah kronis / endemis,penggunaannya di ulang setelah 2 bulan.
- Jangan dicampur dengan pestisida dan pupuk kimia.
- Sebelum dan sesudah aplikasi GLIO jangan menggunakan pestisida.
- Jangan menggunakan GLIO yang sudah kadaluarsa.
- Sebelum di gunakan GLIO disimpan ditempat yang teduh.
Selamat mencoba.
0 Response to "Mengobati Sawit Terserang Ganoderma Bukan Hal Mustahil !!"
Posting Komentar